mp3

Selasa, 12 April 2016

AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET

AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET






AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET - tinggalku berlangsung bersama baik. Tiap-tiap tengah malam ada satu group terdiri dari tiga orang. Sbg anak jejaka yg telah bekerja saya bisa giliran ronda kepada tengah malam pekan. Terhadap sebuah tengah malam pekan saya giliran ronda. Namun hingga pukul 23.00 dua orang temanku tak muncul di pos perondaan. Saya tak peduli ingin dating apa tak, lantaran saya maklum pekerjaan ronda yakni sukarela, maka buruk utk dipaksa-paksa. Biarlah saya ronda sendiri ga ada masalah.

Lantaran benar-benar belum ngantuk, saya jalan-jalan mengontrol kampung. Rata-rata kami mengelilingi rumah-rumah warga. Terhadap dikala hingga disamping hunian Pak Andi, saya menonton kaca nako yg belum tertutup. Saya jelang utk menonton apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yg membukanya. Bersama hati-hati kudekati, tapi nyatanya kain korden tertutup rapi. Kupikir tempo hari sore tentu lupa menutup kaca nako,namun segera menutup kain kordennya saja. Mendadak saya mendengar nada aneh, seperti desahan seorang. Kupasang telinga baik-baik,nyata-nyatanya nada itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, & darahku berdesir, kala nyata-nyatanya itu nada orang bersetubuh. Kelihatannya ini kamar tidur Pak Andi & istrinya. Saya lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yg memburu & gemerisik & goyangan area tidur lebih terang terdengar.
Ssshh… hhemm… uughh… ugghh” , terdengar nada dengusan & nada orang seperti menahan sesuatu. Terang itu nada Bu Niki yg ditindih suaminya. Terdengar serta bunyi kecepak-kecepok, sepertinya penis Pak Andi sedang mengocok liang vagina Bu Niki.

Aduuh,darahku naik ke kepala, penisku telah berdiri keras seperti kayu. Saya betul-betul iri melamun Pak Andi menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Niki yg menawan & bahenol itu.


AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET



“Oohh,sshh buuu, saya ingin ke luar, sshh…. ssshh..”
terdengar nada Pak Andi tersengal-sengal. Nada kecepak-kecepok semakin serentak, & setelah itu berakhir. Sepertinya Pak Andi telah ejakulasi & tentu penisnya dibenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Niki. Selesailah telah persetubuhan itu, saya pelan-pelan meninggalkan lokasi itu bersama kepala berdenyut-denyut & penis yg kemeng sebab tegang dari Andi.Sejak tengah malam itu, saya menjadi tidak jarang mengendap-endap mengintip gerakan suami-istri itu di ruang tidurnya. Walau nako tak terbuka lagi,tapi suaranya tetap terang terdengar dari sela-sela kaca nako yg tak rapat benar. Saya menjadi seperti detektip partikelir yg mengamati gerakan mereka di sore hri. Umumnya pukul 21.00 mereka masihlah menyaksikan siaran Televisi, & setelah itu mereka mematikan lampu & masuk ke kamar tidurnya. Saya sejak mulai menyaksikan situasi apakah aman utk mengintip mereka.Seandainya aman, saya bakal jelang kamar mereka. Kadang-kadang mereka

cuma bercakap-cakap sebentar, terdengar bunyi gemerisik (bisa saja memasang selimut), dulu sepi. Tentu mereka konsisten tidur. Namun kalau mereka masuk kamar, bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa mungil mereka, jeritan lirih Bu Niki yg kegelian (mungkin ia digelitik, dicubit atau diremas buah dadanya oleh Pak Andi), bakal dijamin dapat diteruskan dgn persetubuhan. & saya tentu mendengarkan hingga selesai. Rasanya seperti kecanduan dgn suara-suara Pak Andi & khususnya nada Bu Niki yg keenakan disetubuhi suaminya.


AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET




Hari-hari kemudian terjadi seperti biasa. Seandainya saya berjumpa Bu Niki serta biasa-biasa saja, tapi tak bakal dipungkiri, saya menjadi kasmaran sama istri Pak Andi itu. Orangnya benar-benar jelita, & badannya padat berisi pas dgn seleraku. Khususnya pantat & buah dadanya yg akbar & keren. Saya menyadari bahwa perihal itu tak bakal kemungkinan, lantaran Bu Niki istri orang. Apabila saya berani menggoda Bu Niki tentu menjadi masalah gede di kampungku. Bisa-bisa saya dipukuli atau diusir dari kampungku.

Namun nasib orang ga ada yg tahu. Nyatanya saya hasilnya sanggup menikmati keindahan badan Bu Niki. Kepada sebuah hri saya mendengar Pak Andi opname di hunian sakit, tuturnya operasi usus buntu. Yang Merupakan tetangga & masihlah bujangan saya tidak sedikit saat buat menengoknya di hunian sakit. & yg utama saya cobalah membangun interaksi yg lebih akrab bersama Bu Niki. Kepada sebuah sore, saya menengok di hunian sakit bersamaan bersama adiknya Pak Andi. Sore itu,mereka sepakat Bu Niki dapat digantikan adiknya menunggu di hunian sakit,sebab Bu Niki telah sekian banyak hri tak pulang. Saya menawari diri buat pulang bersamaku. Mereka setuju saja & malah berterima kasih.

Tetap jelas kami telah menjalin jalinan lebih akrab bersama keluarga itu.Sehabis mahgrib saya dengan Bu Niki pulang. Dalam mobilku kami mulai sejak mengobrol, berkenaan sakitnya Pak Andi. Menurutnya seminggu lagi telah boleh pulang.Saya mulai sejak cobalah buat bicara lebih dekat lagi, atau katakanlah kurang lebih ajar. Inikan peluang keren sekali utk mendekatai Bu Nikki.

“Bu, maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Niki telah berkeluarga seputar 3 th kok belum dikasih momongan yaa”, kataku hati-hati.

“Ya, itulah Dik Benny. Kami kan cuma lakoni. Bisa Jadi Tuhan belum mengizinkan”, jawab Bu Niki.

“Tapi anu tho bu… anuu.. bikinnya khan jalan tetap.” godaku.

Ooh apa, ooh. apabila itu sih iiiya Dik Benny” jawab Bu Niki agak kikuk.

Sebenarnya kan saya tahu, mereka tiap-tiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh & terbayang kembali desahan Bu Niki yg keenakan. Darahku makin berdesir-desir. Saya makin nekad saja.

“Tapi, kok belum sukses pun yaa bu?” lanjutku.

“Ya, itulah, kami berupaya tetap. Namun ngomong-ngomong kapan Dik Benny kimpoi. Telah kerja, telah punyai mobil, cakep lagi. Cepetan dong. Kelak keburu lanjut usia lhoo”, kata Bu Niki.

“Eeh, benar nih Bu Niki. Saya cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan saya Bu. Tolong carikan yg kayak IBu Niki ini lhoo”, kataku menggodanya.

“Lho, kok cuma kayak aku. lainnya yg lebih cakep kan tidak sedikit. Aku khan telah sepuh, buruk lagi”, jelasnya sambil ketawa.

Saya mesti akan memakai situasi. Mesti, Bu Niki mesti saya temukan.

“Eeh, Bu Niki. Kita kan nggak usah buru-buru nih. Di hunian Bu Niki pula kosong. Kita cari makan dahulu yaa. Mauu yaa bu, ingin yaa”, ajakku dgn penuh kekhawatiran jangan-jangan dirinya menolak.

“Tapi kelak kemaleman lo Dik”, jawabnya.

“Aah, baru jam tujuh. Ingin ya Buu”, saya sedikit memaksa.

“Yaa bagaimanakah yaa… ya deh terserah Dik Benny. Namun nggak malam-malam lho.” Bu Niki setuju. Batinku bersorak.

Kami berehenti di warung bakmi yg populer. Sambil makan kami konsisten mengobrol. Jeratku makin saya persempit.

“Eeh, saya memang tolong dicarikan istri yg kayak Bu Niki dong Bu. benar nih. Soalnya begini bu, tapii eeh kelak Bu Niki geram sama aku. Nggak usaah saya katakan saja deh”, kubuat Bu Niki penasaran.

“Emangnya mengapa siih.” Bu Niki memandangku penuh tanda bertanya.

“Tapi janji nggak geram lho.” kataku memancing. Ia mengangguk mungil.

“Anu bu… tetapi janji tak geram lho yaa.”

“Bu Niki tetap jelas saya terobsesi miliki istri seperti Bu Niki. Saya memang bingung & seperti orang gila apabila memikirkan Bu Niki. Saya menyadari ini nggak betul. Bu Niki kan istri tetanggaku yg mesti saya hormati. Aduuh, maaf, maaf sekali bu. saya telah kurang ajar sekali”,

kataku menghiba. Bu Niki melongo, memandangiku. sendoknya tak terasa jatuh di piring. Bunyinya mengagetkan dirinya, beliau tersipu-sipu, tak berani memandangiku lagi.Hingga selesai kami menjadi berdiam-diaman. Kami pergi pulang. Dalam mobil saya berpikir, ini telah telanjur basah. Jelasnya laki laki mesti nekad buat menaklukkan perempuan. Nekad kupegang tangannya dgn tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir. diluar dugaanku, Bu Niki balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Saya tersenyum penuh kemenangan. tiada kata-kata, batin kami, perasaan kami sudah bertaut. Pikiranku melambung, melayang-layang. Mendadak ada sepeda motor menyalib mobilku. Saya kaget.

“Awaas! hati-hati!” Bu Niki menjerit kaget.

“Aduh nyalib kok nekad amat sangat siih”, gerutuku.


AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET



“Makanya apabila nyetir janganlah macam-macam”,
kata Bu Niki. Kami tertawa. Kami tak membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair telah.Hingga di hunian saya cuma hingga pintu masuk, saya dulu pamit pulang.Di hunian saya cobalah utk tidur. Tak mampu. Nonton siaran Televisi, tak nyaman serta. Saya tetap melamun Bu Niki yg sekarang ini sendirian,cuma ditemani pembantunya yg lanjut usia di kamar belakang. Ada dorongan amat sangat kuat buat mendatangi hunian Bu Niki. Berani nggaak, berani nggak. Kenapa nggak berani. Entah setan mana yg mendorongku, tahu-tahu saya telah ke luar hunian. Saya mendatangi kamar Bu Niki. Bersama berdebar-debar, saya ketok pelan-pelan kaca nakonya,
“Buu Niki, saya Benny”,
kataku lirih. Terdengar gemerisik lokasi tidur, dulu sepi. Bisa Saja Bu Niki bangun & takut. juga dapat mengira saya maling.
“Aku Benny”,
kataku lirih. Terdengar gemerisik. Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit.
“Lewat belakang!”
kata Bu Niki. Saya menuju ke belakang ke pintu dapur.Pintu terbuka, saya masuk, pintu tertutup kembali. Saya nggak tahan lagi,Bu Niki saya peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dgn lembut & mesra, penuh kerinduan. Bu Niki membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.

“Aku nggak mampu tidur”, bisikku.

“Aku juga”,
jelasnya sambil memelukku erat-erat. Ia melepaskan pelukannya. Saya dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman lagi bersama lebih bernafsu.
“Buu, saya kangen bangeeet. Saya kangen”, bisikku sambil konsisten menciumi & membelai punggungnya. Nafsu kami makin menggelora. Saya ditariknya ke lokasi tidur. Bu Niki membaringkan dia. Tanganku menyusup ke buah dadanya yg gede & empuk, aduuh nikmat sekali, kuelus buah dadanya dgn lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Niki menyingkapkan dasternya ke atas, ia tak memanfaatkan BH. Aduh buah dadanya nampak putih & menggung. Saya nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum pentilnya, kubenamkan wajahku di ke-2 buah dadanya, hingga saya nggak mampu bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yg berbulu tebal.

Celana dalamnya kupelorotkan, & Bu Niki melanjutkan ke bawah hingga terlepas dari kakinya. Bersama sigap saya melepaskan sarung & celana dalamku. Penisku serentak tegang tegak menantang. Bu Niki serentak menggenggamnya & dikocok-kocok pelan dari ujung penisku ke pangkal pahaku. Aduuh, rasanya geli & nikmat sekali. Saya telah nggak sabar lagi. Saya naiki badan Bu Niki, bertelekan terhadap sikut & dengkulku.Kaki Bu Niki dikangkangkannya lebar-lebar, penisku dibimbingnya masuk ke liang vaginanya yg telah basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, semakin lama makin basah, kepala penisku masuk, makin dalam, semakin… & hasilnya blees, masuk semuanya ke dalam kemaluan Bu Niki. Saya turun-naik pelan-pelan bersama rutin. Aduuh, nikmat sekali. Penisku dijepit kemaluan Bu Niki yg sempit & licin. Semakin serentak kucoblos, keluar-masuk, turun-naik bersama penuh nafsu.

“Aduuh, Dik Benny, Dik Bennyi… enaak sekali, yg cepaat.. teruus”, bisik Bu Niki sambil mendesis-desis. Kupercepat lagi. Suaranya vagina Bu Niki kecepak-kecepok, menambah semangatku.
“Dik Bennyii saya ingin muncaak…muncaak, teruus… teruus”,
Saya pula telah ingin ke luar. Saya percepat, & penisku merasa bakal ke luar. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Niki hingga amblaas. Pangkal penisku berdenyut-denyut, spermaku muncrat-muncrat di dalam vagina Bu Niki. Kami berangkulan kuat-kuat,napas kami mogok. Saking nikmatnya dalam sekian banyak detik nyawaku melayang entah kemana. Selesailah telah. Kerinduanku tercurah telah, saya merasa lemas sekali tapi puas sekali.Kucabut penisku, & berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas kami. Tidak Ada kata-kata yg terucapkan, ciuman & belaian kami yg berkata.

“Dik Benny, saya curiga, salah satu dari kami mandul. Jikalau saya subur, saya harap saya mampu hamil dari spermamu. Kelak apabila menjadi saya kasih tahu. Yg tahu bapaknya anakku kan cuma saya sendiri kan. Bersama siapa saya menciptakan anak”,
menurutnya sambil mencubitku. Tengah Malam itu mula-mula kali saya menyetubuhi Bu Niki tetanggaku. Sekian Banyak kali kami berhubungan hingga saya kimpoi dgn perempuan lain. Bu Niki meskipun cemburu namun bakal memakluminya.

Keluarga pak Andi hingga kini cuma memiliki satu anak wanita yangcantik. Kalau di kedepankan, Bu Niki tidak jarang menciumi anak itu,sementara matanya melirikku & tersenyum-senyum manis. Tetanggaku kepada meledek Bu Niki, barangkali diwaktu hamil Bu Niki benci sekali sama saya. Lantaran anaknya yg jelita itu memiliki mata, pipi, hidung, & bibir yg persis seperti mata, pipi, hidung, & bibirku.Seperti sudah kamu ketahui hubunganku dgn Bu Niki istri tetanggaku yg menawan itu konsisten berlanjut hingga waktu ini, biarpun saya sudah berumah tangga.

Tapi dalam perkimpoianku yg telah berlangsung dua thn lebih, kami belum dikaruniai anak. Istriku tak hamil-hamil pun meski penisku kutojoskan ke vagina istriku siang tengah malam bersama penuh semangat.Kebetulan istriku pun memiliki nafsu sex yg agung. Baru disentuh saja nafsunya telah naik. Rata-rata ia dulu melorotkan celana dalamnya, menyingkap baju pun mengangkangkan pahanya supaya vaginanya yg tebal bulunya itu serentak digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur, di kamar mandi, terlebih di ruangan tidur, seandainya telah nafsu, ya saya masukkan saja penisku ke vaginanya.

Istriku pun dgn penuh gairah menerima coblosanku. Saya sendiri konsisten jelas tiap-tiap diwaktu menonton istriku senantiasa nafsu saja deh. Benar-benar istriku memang lah menciptakan hidupku penuh semangat & gairah.


AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET




Namun dikarenakan istriku tak hamil-hamil serta saya menjadi agak kawatir. Bila mandul, terang saya tak. Sebab telah terbukti Bu Niki hamil, & anakku yg kece itu sekarang ini jadi anak kesayangan keluarga Pak Andi. Apakah istriku yg mandul? Bila menonton fisik pun haidnya yg rutin, saya percaya istriku subur serta. Apakah saya kena hukuman dikarenakan saya selingkuh dgn Bu Niki? aah, mosok. Nggak bisa saja itu. Apakah sebab dosa? Waah, selayaknya ya benar-benar dosa akbar. Tetapi sebab menyetubuhi Bu Niki itu enak & nikmat, lebih-lebih dirinya pula gemar, sehingga pertalian gelap itu butuh diteruskan, dipelihara, & dilestarikan.

Utk mengatur perselingkuhanku dgn Bu Niki, kami sepakat dgn menciptakan kode husus yg cuma didapati kami berdua. Jika Pak Andi tiada di hunian & memang lah aman, Bu Niki memadamkan lampu di sumur belakang rumahnya. Umumnya lampu 5 watt itu menyala sepanjang tengah malam, tapi jikalau kepada pukul 20.00 lampu itu padam, berarti kondisi aman & saya bakal mengahdiri Bu Niki. (Kamu bakal meniru caraku yg sederhana ini. Cuma-cuma tidak dengan bayar pulsa telpon yg semakin mahal). Dikarenakan dari samping rumahku bisa nampak belakang hunian Bu Niki, bersama gampang saya mampu menangkap tanda tersebut. Tapi sempat tanda itu ga ada hingga 1 atau 2 bln, bahkan 3 bln. Saya kadang-kadang menjadi agak jengkel & frustasi (lantaran kangen TEMANPOKER99) & saya mengira pula Bu Niki telah bosan denganku. Tapi nyata-nyatanya memang lah peluang itu memang lah tiada, maka tak aman utk berjumpa.

Terhadap sebuah hri saya berpapasan dgn Bu Niki dijalan & seperti kebanyakan kami saling menyapa baik-baik. Sebelum meneruskan perjalanannya, beliau bicara,

“Dik Benny, besok tengah malam pekan ada kebutuhan nggak?”

“Kayaknya sih nggak ada program kemana-mana. Emangnya ada apa?” jawabku dgn penuh angan-angan dikarenakan telah nyaris satu bln kami tak bermesraan.

“Nanti ke hunian yaa!” tuturnya dgn tersenyum malu-malu.

“Emangnya Pak Andi nggak ada?”

kataku. Beliau tak menjawab, hanya tersenyum manis bertolak melanjutkan perjalanannya. Walau telah biasa, darahku pula berdesir pula melamun pertemuanku tengah malam pekan kelak.Seperti biasa tengah malam pekan yaitu giliran ronda malamku. Istriku telah tahu itu, maka tak menyimpan curiga atau tanya apa-apa apabila berangkat ke luar tengah malam itu. Saya telah bersiap utk menemui Bu Niki. Saya cuma memanfaatkan sarung,(tak memanfaatkan celana dalam) & kaos lengan panjang supaya agak hangat. & memang lah bila tidur saya tak sempat gunakan celana dalam tapi cuma memanfaatkan sarung saja.

Rasanya lebih rileks & tak sumpek, pula penisnya supaya mendapat hawa yg lumayan sesudah seharian dipepes dalam celana dalam yg ketat. Diwaktu menunjukkan pukul 22.00. Lampu belakang hunian Bu Niki telah padam . Saya terjadi memutar dahulu buat menonton situasi apakah telah memang sepi & aman. Sesudah percaya aman, saya menuju ke samping hunian Bu Niki. Saya ketok kaca nako kamarnya. Tidak Dengan menunggu jawaban, saya serentak menuju ke pintu belakang. Tak berapa lama terdengar kunci di buka. Pelan pintu terbuka & saya masuk ke dalam. Pintu ditutup kembali.

Saya terjadi beriringan mengikuti Bu Niki masuk ke kamar tidurnya. Sesudah pintu ditutup kembali, kami segera berpelukan & berciuman buat menyalurkan kerinduan kami. Kami amat sangat menikmati kemesraan itu, sebab memang lah telah nyaris satu bln kami tak memiliki peluang utk melakukannya. selanjutnya, Bu Niki mendorongku, tangannya di pinggangku, & tanganku berada di pundaknya. Kami berpandangan mesra, Bu Niki tersenyum manis & memelukku kembali erat-erat. Kepalanya disandarkan di dadaku.

“Paa, telah lama kita nggak begini”,
jelasnya lirih. Bu Niki kini apabila sedang bermesraan atau bersetubuh memanggilku Papa. Begitu serta saya senantiasa membisikkan & menyebutnya Mama kepadanya. Kayaknya Bu Niki menghayati betul bahwa Nia, anaknya yg kece itu bikinan kami berdua.

“Pak Andi sedang kemana sih maa”, tanyaku.

“Sedang mengikuti piknik karyawan ke Pangandaran. Saya sengaja nggak ikut & cuma ia saja yg ikut. Slow saja, pulangnya baru besok sore”,

jelasnya sambil konsisten mendekapku.

“Maa, saya ingin ngomong nih”, kataku sambil duduk bersanding di area tidur. Bu Niki diam saja & memandangku penuh tanda bertanya.

“Maa, telah dua th lebih saya berumah tangga, tapi istriku belum hamil-hamil serta. Anda tahu, mustinya dengan cara fisik, kami tak ada masalah. Saya terang sanggup bikin anak, buktinya telah ada kan. Saya nggak tahu mengapa kok belum menjadi serta. Padahal bikinnya tak sempat mogok, siang malam”, kataku agak melucu. Bu Niki memandangku.

“Pa,saya mesti berbuat apa utk membantumu. Seandainya saya hamil lagi, saya percaya suamiku tidak mau mengizinkan adiknya ia anda minta jadi anak angkatmu. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, & tentu suamiku dapat sayang sekali. Untukku sih benar-benar harusnya bapaknya sendiri yg mengurusnya. Tak seperti sekarang ini, keenakan ia. Hanya bikin doang, giliran telah menjadi bocah orang lain dong yg ngurus”, menurutnya sambil merenggut manja. Saya tersenyum kecut.

“Jangan-jangan ini hukuman buatku ya maa, Saya dihukum tak miliki anak sendiri. Agar tahu rasa”, kataku.

“Ya sabar lalu deh paa, mungkin saja belum sesuai saja. Spermamu belum serasi ketemu sama telornya Nia (nama istriku). Siapa tahu bln depan berhasil”, tuturnya menghiburku.


AGEN TEMANPOKER99 - TETANGGAKU VAGINANYA MASI RAPET



“Ya semoga. Tolong didoain yaa…”

“Enak saja. Didoain? Mustinya saya kan nggak rela Papa menyetubuhi Nia istrimu itu. Mustinya Papa kan punyaku sendiri, saya monopoli. Nggak boleh punyai Papa masuk ke wanita lain kan. Kok malah minta didoain.Macam Mana siih”,

menurutnya manja & sambil memelukku erat-erat. Benar pun, seharusnya kami ini menjadi suami-istri, & Nia itu anak kami.

“Maa, jikalau kita ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah menjadi menurun lho. Jangan-jangan nggak menjadi main-main nih”,

kataku menggoda.

“Iiih, dasar”, jelasnya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.

“Makanya jangan sampai ngomong saja. Cepat saja Mama ini diperlakukan sama seperti seharusnya. Serentak digarap doong!” jelasnya manja.Kami berpelukan & berciuman lagi. Pasti saja kami tak puas cuma berciuman & berpelukan saja. Kutidurkan ia di lokasi tidur, kutelentangkan. Bu Niki Pasrah saja ingin diapain. Ia menggunakan daster bersama kancing yg berderet dari atas ke bawah. Kubuka kancing dasternya satu per satu mulai sejak dari dada konsisten ke bawah. Kusibakkan ke kanan & ke kiri bajunya yg telah lepas kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yg putih menggunung (ia telah tak gunakan BH). Celana dalam warna putih yg menutupi vaginanya yg nyempluk itu saya pelorotkan.

Saya memang menikmati keindahan badan istri gelapku ini. Dikala satu kakinya ditekuk utk melepaskan celana dalamnya, aktivitas kakinya yg indah, vaginanya yg agak terbuka, aduh pemandangan itu sungguh indah. Memang membuatku menelan ludah. Wajah yg ayu, buah dada yg putih menggunung, perut yg langsing, vagina yg nyempluk & agak terbuka, kaki yg indah agak mengangkang, sungguh mempesona. Saya tak tahan lagi. Saya lempar sarungku & kaosku entah jatuh di mana. Saya cepat naik diatas badan Bu Niki. Kugumuli dirinya dgn penuh nafsu. Saya tak peduli Bu Niki megap-megap keberatan saya tindih sepenuhnya. Habis gemes banget, nafsu banget sih.

“Uugh janganlah nekad tho. Berat nih”, keluh Bu Niki. Saya bertelekan terhadap telapak tanganku & dengkulku. Penisku yg telah tegang banget saya paskan ke vaginanya. Terampil tangan Bu Niki memegangnya & dituntunnya ke lubang vaginanya yg telah basah. Tak ada kesusahan lagi, masuklah semuanya ke dalam vaginanya. Bersama penuh semangat kukocok vagina Bu Niki dgn penisku. Bu Niki makin naik, menggeliat & merangkulku, melenguh & merintih. Makin lama makin segera, makin naik, naik, naik ke puncak.


“Teruuus, teruus paa.. sshh… ssh…” bisik Bu Niki

“Maa, saya pun telah mau… keluaarr”,

“Yang dalam paa… yg dalamm. Keluarin di dalaam Paa… Paa… Adduuh Paa nikmat banget Paa…, ouuch..”, jeritnya lirih yg merangkulku kuat-kuat. Kutekan dalam-dalam penisku ke vaginanyanya. Croot, cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dalam rahim istri gelapku ini. Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh tubuhku. Bu Niki menggigit pundakku. Ia pula telah mencapai puncak. Sekian Banyak detik ia saya tindih & beliau merangkul kuat-kuat. Hasilnya rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. Penisku tetap di dalam, saya gerakkan pelan-pelan, aduh geli & ngilu sekali hingga tulang sumsum. Vaginanya licin sekali penuh spermaku. Kucabut penisku & saya terguling disamping Bu Niki. Bu Niki miring menghadapku & tangannya diletakkan di atas perutku. Beliau berbisik,

“Paa, Nia telah lumayan gede buat miliki adik. Semoga kali ini serentak menjadi ya paa. Saya mau ia satu orang laki laki. Sebelum Papa Andi mengeluh Nia belum hamil, saya memang lah telah berniat utk membuatkan Nia satu orang adik. Sekalian buat test apakah Papa tetap joos apa tak. Apabila saya hamil lagi berarti Papa masihlah joosss. Seandainya kelak pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama adiknya yg baru saja dibuat ini.” Beliau tersenyum manis. Saya diam saja. menerawang jauh, alangkah nikmatnya mampu menggendong anak-anakku.

Tengah Malam itu saya bersetubuh lagi. Sungguh penuh cinta kasih, penuh kemesraan. Kami tuntaskan kerinduan & cinta kasih kami tengah malam itu. & saya menunggu bersama harap-harap cemas, jadikah anakku yg ke-2 di Rahim istri gelapku ini.





0 komentar:

Posting Komentar