mp3

Kamis, 14 April 2016

AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS

AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS






AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS -Narasi Seks Polwan yg Manis, Kisah ini berjalan kira kira 2001 an, kala saya tetap kuliah sambil cari kerja sampingan utk budget kuliah. Kebetulan ada temen ibuku yg punyai warnet di kota ini, menjadi saya kerja nungguin warnet. Shift jaga kebanyakan tengah malam, mulai sejak jam 7 sampe jam 12 tengah malam. Namun kadang-kadang gentian sama kawan-kawan yg lain, tergantung situasi lah. Narasi seks terkini & paling lengkap cuma ada di temanpoker99.com

Dikala itu saya jaga warnet malem sendirian, semestinya sih berdua, tetapi biasa lah ada aja alesan utk ngilang. Yg heran, tumben warnet sepi banget (padahal tahun2 segitu ketika orang jarang punyai modem sendiri, warnet ndak sempat sepi lho). Jadinya saya santai-santai sambil browsing materi kuliah, sambil slonjor-slonjor & nyamil kacang.
Kurang Lebih jam 9 ada nada motor berakhir di luar. Hah, hasilnya ada visitor pun. Pintu setelah itu di buka, Kelihatan cewek masuk, bodynya tinggi, wajahnya imut sih, rambut potong pendek & pake jaket & celana panjang.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



“Mau nge-net ada mas?” tanyanya.
“Oh, silakan mbak…, kosong kok. Bebas milih mana saja.” Jawabku ramah sambil menyaksikan wajah imut tersebut.

“Makasih mas, aku dipojok situ aja” ia dulu menuju bilik yg pojok, konsisten nglepas sepatu & duduk (bilik warnetnya lesehan seluruhnya). Saya saksikan sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. Sesudah duduk, ia terhubung jaket, nyatanya dibalik jaketnya ia memanfaatkan seragam polisi, pangkatnya Segitiga Kuning satu biji, ohh Sersan Dua pangkatnya. Ohh.., satu orang polwan yg manis pikirku.
“Mas, username ama passwordnya apaan nih??” tanyanya, sambil menoleh ke saya.
“Ehh.., ohh.., bebas kok mbak, serentak aja” kataku menjadi sedikit gagap gara-gara terpana plus kaget..
“Okey mas, makasih”.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS




Sekian Banyak menit sambil browsing saya curi-curi saksikan ke mbak polwan tadi. Lama-lama kok sekian banyak kali diketahui lagi nyuri pandang. Hasilnya saya gak berani lagi ngliat dirinya. Fokus saya alihkan ke layar komputerku. Dikarenakan bosan bersama materi kuliah, saya sejak mulai browsing situs-situs hot.
Setengah jam berlalu, tiba-tiba saya kaget ketika mbak tadi telah disampingku.
“Mas, ajari bikin email dong” katanya…

“ehh…,ehhhh…, ehhh iya” saya panic, dikarenakan monitorku isinya penuh gambar pasangan lagi adegan hot. “ayo mbak…, aku ajari” saya segera berdiri & menggandeng mbak polwan tadi ke biliknya (agar saya gak tengsin dan terlampaui lama salting didepan komputerku).
Saya sejak mulai ngajari kiat mbuat email dari dasar-dasarnya. Sambil lirak-lirik saya baca namanya, sebut saja Dewi . Dewi kelihatan antusias mendengar penjelasanku, seterusnya mulai sejak coba mempraktekkan langkah demi langkah. Saya masihlah grogi, macam mana tak, lha wong dirinya polwan… hiiiii. Tetapi nampaknya dirinya yg berikhtiar mencairkan suasana.

“Mas telah lama kerja diwarnet ya?” tanyanya
“Wah, baru kok mbak. Ini serta utk nambah-nambah anggaran kuliah” jawabku sambil berikhtiar tersenyum, namun masihlah kaku…. Shitt.
“wah, kok lancer banget gitu ya nge-netnya? Ehh, janganlah panggil aku mbak dong. Nih, kan namaku udah terpampang terang gini. Panggil Dewi aja ya? Kalo nama mas sapa?”
“Saya Andri mbak.., wah nggak berani manggil gitu mbak. Ngak sopan” Jawabku sambil menggerakkan mouse.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



“Nggak papa kok, agar akrab. Lagian sepertinya kita seumuran ya. Saya dua puluh tiga thn kok” paparnya blak-blakan, jarang yh cewek blak-blakan masalah usia
“Ya deh mbak, eh Dewi…, kalo aku baru dua puluh dua th mbak, tuaan mbak dikit dong, ngomong-ngomong kok masihlah pake pakaian dines. Habis pekerjaan ya?” tanyaku sambil peluang untuk mandang wajahya yg manis (buehhh…, betul-betul manis nihh).

“Iya habis ikut pengamanan di balaikota, tadi ka ada berunjuk rasa mahasiswi. Menjadi Polwannya turun seluruhnya.”
“Ohh.., gitu. Lho mbak Dewi kok gak pulang kerumah? “ tanyaku lagi
“Nggak, tadi tonton warnet menjadi pengin mampir. Sekalian belajar”
“Emang mbak Dewi rumahnya di mana?”
“Di perumahan ****, yahh agak jauh sih. “dia menjawab sambil tersenyum manis… wihhh.
“Lho, udah nikah ya mbak?(nanya nya mulai sejak gak konsen gara-gara senyuman tadi)”
“Udah, nikah sih udah satu th. Suamiku sipil, kerja di expidisi. Namun lagi ruwet nihh…, beliau kecantol ama temen kerjanya, ini saya lagi ngurus cerai” tuturnya sambil sedikit serak.
“Ehm, maaf mbak. Lancang nanya.”
“Gak papa.., kalo mas sendiri?” Lhahh, ia balas nanya
“Belum mbak, doi aja gak ada. Nanti-nanti lah”
“Ohh, padahal tampilan beri dukungan lhoh” ia menjawab sambil tersenyum lagi. Matek aku… panas dingin segera. Lebih-lebih tangannya sambil menyenggol bahuku… beuhhh.
“Ahh, mbak sanggup aja.

Ehh.., suami mbak terlampaui pula ya. Mbak yg secantik ini di khianati…” agak nggombal dikit jawabanku
“Hahaha…, elegan dengan cara apa? Biasa aja ah” Sambil tangannya disenggolkan ke bahuku lagi. “Tapi, hatiku sedih sekali, oleh karenanya kadang kalo pulang kerja saya ndak serentak kerumah. Tetapi jalan kemana dahulu gitu”
“Lho, menawan betul lho mbak, manis tinggi langsing lagi…” entah darimana kata-kata ini kudapat, beliau kelihatan agak tersipu-sipu. Senyumnya semakin mengembang.
“Ehmm.., terima kasih ya. Eh.., ngliat situs-situs yg kayak tadi di mana ya?” tanyanya agak malu-malu
“Ehhh.., yg mana ya mbak?” jawabku pura-pura bego
“Yang tadi itu lho, yg dikomputernya mas.”
“Ohh.., ehh gak papa ya mbak? Ini saya carikan alamatnya” saya sejak mulai mengetik alamat, & muncul gambar-gambar orang lagi bercinta berat.

Saya saksikan matanya menatap layar penuh hasrat. “ini tinggal di klik link-link yg ada. Tidak Sedikit kok nantinya” Sambil saya beranjak bertolak, ingin kembali ke area operator.
“Ehh, kemana mas? Temenin saya dong, siapa tau kelak ada kesusahan lagi.” Sambil tangannya mendapatkan tanganku & menarikku buat duduk lagi. “Disini aja ya..” & saya mengangguk pelan.
Kami berdua sejak mulai browsing situs-situs temanpoker99, & saya merasa duduk semakin merapat. Mata Dewi tidak lepas dari layar, nafasnya terdengar agak memburu (saya serta begitu sihh hehehehe…). Terasa tubuhku sejak mulai bersentuhan dengannya, hangat dehh.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



Tangannya ditumpangkan kepahaku, menciptakan konty ku meluap meronta-ronta (disaat itu saya masihlah betul-betul perjaka… bayangkeunn), diusap-usap pahaku. Saya beranikan memeluk pinggangnya yg ramping & saya rapatkan tubuhnya ke tubuhku.

“Mas, udah sempat kayak yg dikomputer ini ndak?” tanyanya pelan, agak berbisik. Wajahnya betul-betul rapat dgn wajahku, bikin saya gelagepan.
“Belum mbak, si sayang aja gak miliki, ciuman pun belum pernah…” jawabku jujur.
“Ehmmm…, jika gitu…” di berdiri setelah itu berlangsung kepintu depan. Pintu dikunci oleh dirinya, seterusnya tulisan closed dibalik. Dulu ia kembali ke tempatku duduk, kembali memeluk saya yg telah betul-betul panas dingin.

“Mau nggak kayak gitu??” setengah berbisik dewi nanya didekat telingaku, seluruhnya badanku menjadi merinding. Bibirnya ditempelkan ke telingaku. Anjrriiiiittttt……, saya gak mampu ngomong apa-apa. Tidak Dengan menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempelkan ke toketnya. Gak terlampaui akbar sih, tanganku dibimbing utk menciptakan kegiatan mengusap & meremas. Sesudah saya dapat gerak sendiri, tanganku dilepaskan. Setelah Itu tangan kanan Dewi menelusup kedalam kaosku, meremas & memilin-milin putingku. Badanku kayak kejang seluruhnya jadinya.
“Mas, ingin kan sama Dewi? Satu tengah malam ini saya milikmu… masss” suaranya mendesah ditelingaku. Mulutnya memagut bibirku, lidahnya liar masuk kemulutku. Sementara saya mendesah-ndesah keenakan (pengalaman mula-mula …) tanganku makin aktif meremas toketnya. Tangan Dewi selanjutnya terhubung sekian banyak kancing pakaian dinasnya, ehhh… nyatanya tetap ada kaos dalam. Kaos dalam beliau sibakkan ke atas, setelah itu BH serta ia sibakkan ke atas. Tanganku ditarik lagi untuk meremas-remas toketnya, saya mulai sejak bersemangat.
Tangan Dewi menelusup ke celanaku, ****** yg udah bonyok diremas-remas…, ahhhhhh. Ubun-ubun kayak ingin meledak.

Sementara Dewi konsisten memagut seisi mulut & lidahku. Perlhan kaosku dinaikkan keatas, bibir Dewi seterusnya pindah menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilati putingku…. Huuuuuhhhhh, sambil sesekali terasa gigitan-gigitan mungil yg tidak jarang bikin saya kaget. Terasa semua dadaku disapu lidahnya.., rasanya nyaman-nyaman dengan cara apa gitu, lidahnya mulai sejak turun menjilati pusarku. Karuan aja saya mengelinjang kesana-kemari.

Perlahan tangannya mengakses risluting celanaku, diturunkan sebatas lutut. Didalam cd, ****** ini sejak mulai terasa berdesir-desir, sementara Dewi bersama buas menciumi batang kejantananku. Tidak lama selanjutnya, cd ku dilorotkan sebatas lutut pun.
“Mas, burungnya cukup akbar ya.. emmm” sambil tangannya mengelus & meremas-remas batangku.
“Uhhhh…, emang gede ya mbakkk???” tanyaku sambil merem melek
“Nggak terlampaui akbar sih, tetapi tepat segini nih…”
Dewi menjawab sambil tangannya sejak mulai mengocok batangku. “Massss…., burungnya saya emut yaa??”
“Iya mbak….” Saya udah gak konsen, Dewi dulu sejak mulai mengulum kepala & batang burungku pelan-pelan. Lembut banget, tangan kananku dgn gemas meremas-remas rambutnya yg pendek, rapi & hemmmm…., teramat wangi. & tangan kiriki meremas toket dibalik pakaian dinasnya…, kenyal banget.
Makin lama kulumannya makin serta-merta, saya makin menggelinjang & kelojotan.
“Ohhhh…, Wii.., Dewiii.., sudahhhh…, sudahhh, saya nggak tahannnnn” saya menceracau sejadi-jadinya. Baru mula-mula kali diemut, sama cewk manis lagi…. Wahhhh betul pula, pangkal batangku sejak mulai terasa senut-senut.

“Dewiii.., ohhh gak tahan mbakkk…” senut-senutnya makin kencang & hasilnya terasa ada sesuatu menggelegak… crottt.., crottt. Spermaku ke luar didalam mulut Dewi. Tapi….., aduhhhh Dewi nggak melepas batang burungku, terus dikulum-kulum & disedot. Terasa bukan nikmat yg waktu ini, tapi menjadi geli gak terhenti.

“sudah mbakkk…, geli saya..” sambil tanganku mengupayakan melepas kepala Dewi dari burungku. Tidak berapa lama dirinya melepas mulutnya dari burungku…, uhhhhhh. Semua tubuh lemas serasa tidak bertulang. Dewi tersenyum melihatku, kulihat mulutnya sedikit mengecap-ngecap.
“Ehhh mbak, spermaku mbak telan ya??” tanyaku
“Iya, nggak papa kok. Sehat tuh, rasanya emang agak asin sihh. Lagian daripada nyemprot kemana-mana, dapat kena macem-macem tuhh….” Dewi menjawab sambil tersenyum genit. Tangannya mulai sejak bergerilya lagi menguber batang burungku yg telah sejak mulai mengkerut. Dipegang & sejak mulai dielus lagi…, saya masihlah menggelinjang geli…, tetapi lama-lama mulai sejak terasa hangat & nikmat lagi. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman bersama ganas. Saya sejak mulai dapat mengimbangi permainannya.
“Mas, sesudah ini giliranku yg diberi kenikmatan ya?” sambil nafasnya mulai sejak tersengal-sengal
“Ya mbak, saya puasin mbak dehh” tanganku dibimbing buat ikut melepas celana Lembaga coklat miliknya. Saya plorotkan sampai sebatas lutut.

Terlihat celana dalam warna hitam yg menutupi gundukan. Nggak sabar sekalian saya plorotin celana dalamnya. Kelihatan jembut tebal menghiasi gundukan daging. Tanganku sejak mulai mengusap & berupaya menyibak jembutnya, mencari sesuatu seperti yg ada di situs-situs porno.
Dgn lembut tangan Dewi membimbing tanganku, & mengarahkan mulutku kea rah memeknya. Hanya lantaran celana Hanya dilorot sebatas lutut, sehingga agak susah buat hingga ke memeknya. Hasilnya lidahku mampu menjangkau memeknya, kujilat dikit-dikit & terasa agak basah (hihihi…, agak bau keringat ya.., nggak papa). Dewi sejak mulai mendesah lirih, saya tambah ritmenya.

“Masss…, ayo masukin aja ya…, udah nggak tahan nih..” Dewi bersuara lirih.
“Ya mbak” Saya kembali berdiri & bersiap dgn burungku. Tetapi saya lagi bingung, dgn posisi celanaku yg sebatas lutut & Dewi yg serta sama kami berdua keliatannya sama-sama bingung.
“Mbak…, masukinnya bagaimana nih??”
“Ehh.., iya ya mas…., dengan cara apa seandainya dari belakang saja? Saya agak nungging ya…”
“Ya deh.., terserah mbak. Saya masihlah bingung nih..” Dulu Dewi berbalik & posisi merangkak, ke-2 pahanya direnggangkan maka memeknya sedikit terlihat terhubung.
“Sini mas, masukkan…, tusuk ke yg sini yaa…” tangannya menjangkau & memegang batangku, ditarik pelan-pelan kearah lubang memeknya yg agak basah. Sebentar seterusnya, kepala burungku digesek-gesekkan ke memeknya, nikmat sekali…


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



Saya mulai sejak sedikit mendorong batang burungku kelubang memeknya. Pelan-pelan, batangnya mulai sejak ambles kedalam memek. Tanganku mulai sejak meremas-remas pantat Dewi….(gila, bulat banget nih pantat polwan, kenceng banget lagi.

Tidak Sedikit olahraga kali ya?). Terkadang tanganku menyusup kedalam pakaian dinasnya & meremas-remas toketnya pun memilin putting susunya. Dewi mendesah-ndesah keenakan.
“Gimana masss??? Enakkk?… tetap mas maju mundur aja….”
“Ya mbak, enak. Mbak seksi banget yahh, udah langsing pantatnya montok lagi” pujiku jujur
“Ahhh mas, dapat aja. Burung mas serta enak kok…, kuat banget, padahal baru ke luar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. “gimana mas perasaannya nggoyang polwan??”
“Ehhh…, agak deg-degan juga…”sambil pinggulku memaju mundurkan batang didalam memeknya. Sambil mataku perhatikan jam dinding, 22.30. tanganku makin familiar dgn lekuk-lekuk badan Dewi. Pundak Dewi seterusnya merendah, pantatnya waktu ini memang lah nungging, nafasnya mulai sejak memburu tidak rutin.
“Ahhhh… mass…, enakkkkk, terusss” badannya mengeliat-geliat, sesekali kelihatan pantat bulatnya mengejang. “ohhhh…. Ohhhhh….., ahhhhhhhh” Kelihatan seluruhnya tubuh Dewi mengejang sekian banyak diwaktu & setelah itu mengendur pelan-pelan.

“Aku dah orgasme mass…., ayo mas konsisten aja sampe keluar” matanya sayu tetapi mengerling manja ke arahku. “Mau merubah gaya ya mas?? Spooning aja ya? Mas tentu tau dehh… yukk”
“Ya mbak” saya pelan-pelan rebah dengan Dewi.

Posisi spooning saat ini, saya peluk Dewi dari belakang sambil sku sodokkan burungku berulang-ulang & sekuat tenaga.
“ahh…, ahhh…, ahhh” Dewi menjerit pelan, saya konsisten memompa
“Ahhhh mbakkk…, akuu keluarrrrr…” tubuhku mengejang & crott…crottt. Spermaku ke luar utk ke-2 kalinya… Pelukanku ke Dewi bagai mencengkeram hingga Dewi nampaknya susah bernafas.
“masss…., puas ya” ucapnya lembut & manja…, saya cuma mengangguk sambil tersenyum. Saya melirik jam dinding.., telah jam 23.15.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



“Ada apa sih mas, kok perhatikan jam??? Nggak gemar ya?” Dewi merengut
“nggak mbak.., namun udah hamper jam setengah dua belas, temenku yg aplusan jaga bentar lagi dating” jelasku
“Ohhh… kirain..” senyumnya manja selanjutnya kepalanya menoleh ke wajahku & sejak mulai memagut mulutku lagi. “ya udah…, kita beres-beres dahulu yuk”
Saya melepas batangku yg mulai sejak lemas dari memeknya, kuambil tisu utk menahan & membersihkan cairan di sekitar memeknya.
“Makasih ya mas” sambil beliau merapikan kembali seragam polwannya. Merapikn lagi rambutnya yg pendek…, saya senang sekali melihatnya.


AGEN TEMANPOKER99 - POLWAN YANG HAUS SEKS



“Mbak kece banget dehhh”
“ahhh mass…., trimakasih serta. Sama-sama, saya pun amat sangat menikmati ini kok. Jikalau mampu lain kali kita ketemuan lagi…, saya yakin anda kok” balasnya masihlah bersama suara manja. “Ehh…, boleh minta nomor telephone seluler ya mas…, agar dapat ketemuan lagi”
“Tentu mbak, mbak baik banget. Perjakaku diambil mbak lhooo…..” saya sedikit tersipu
“Ohhh…, maaf ya. Habis saya pngen banget sihhhh… mudah-mudahan anda senang & nggak kapok” sesudah rapi, dirinya menggunakan sepatu & ingin membayar internet.
“ndak usah mbak.., ini bayarannya telah amat berlebih kok” jawabku
“Ahhh… yaudah. Trimakasih ya ..” Sesudah edit menggantikan nomor mobile phone, Dewi terhubung pintu & menyempatkan kissbye yg saya bales bersama lebih mesra.

& sejak itu kadang-kadang saya ketemuan bersama Dewi diberbagai area.Sekian Banyak pekan sesudah itu Dewi bercerai bersama suaminya. Hubunganku bersama Dewi sampai th 2004. Th itu dewi udah miliki suami baru, satu orang perwira polisi. Saya ndak berani ketemuan lagi, & Dewi kelihatannya saat ini betul-betul sayang sama suaminya. Saya turut bersyukur saja.




0 komentar:

Posting Komentar